Rabu, 06 Juli 2011

Revitalisasi Mahasiswa Masa Kini

Mahasiswa selalu disebut-sebut sebagai pelopor perubahan, perubahan sistem, perubahan kehidupan yang berasal dari keterpurukan menuju kehidupan bangsa yang lebih baik. Dalam  hal ini, mahasiswa sudah menunjukkan perannya dalam Sumpah Pemuda pada tahun 1928, Proklamasi (1945), Orde Baru (1966), Reformasi (1998). Semua moment ini merupakan bukti kekuatan para pemuda Indonesia, yaitu mahasiswa sebagai tonggak perubahan kehidupan bangsa.
Di mana dari waktu ke waktu, bangsa Indonesia memang selalu membutuhkan inovasi-inovasi baru untuk mengatasi permasalahan-permaslahan yang juga semakin nerkembag menuntut suatu perubahan. Lihat saja, sejak sebelum kemerdekaan, bangsa kita mengalami masalah dalam menuntaskan penjajah. Akan tetapi permasalahan itu tidak lantas selesai setelah proklamasi dikumandangkandi tanah Indonesia. Sekitar tahun 1994, krisis moneter mulai lahir dengan segala pengaruhnya dalam berbagai bidang aspek kehidupan. Tidak itu saja perbedaan idealime yang menyebabkan perpecahan semakin kuat menggerogoti mental bangsa.
Kemudian pada puncak tahun 1998 terjadilah suatu revolusi terbesar di negara kita oleh kekuatan para pemuda yang bersatu dalam satu tujuan sama, yaitu menuntut perubahan. Hal ini terjadi akibat jiwa pemuda yang selalu panas akan pemerintahan yang dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masyarakat. Di sinilah moment besar yang membuktikan bahwa kekuatan dan pengaruh pemuda, utamanya mahasiswa mampu membawa perubahan dengan menggulingkan rezim orde baru menuju reformasi yang diharapkan mampu membawa kesejahteraan dan kehidupan bangsa yang lebih baik. Akan tetapi, apakah perjuanagan itu selesai sampai di sini? Atau sudah puaskah kita sebagai pemuda dengan kondisi bangsa kita saat ini?
Tentu saja tudak, reformasi yang sudah diusung pemuda pada 1998 ternyata masih belum bisa dijadikan sebagai tonggak kehidupan kehidupan bangsa yang ideal. Karena pemerintah yang berdiri di sana semakin larut, semakin jauh dari tujuan mahasiswa. Kepentingan pemerintah sudah bukan berorientasi pada rakyat, akan tetapi lebih kepada pemenuhan perut pribadi.
Pada awal abad ke-21 ini, permasalahan di negara kita semakin kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. KKN, Keserakahan, Kapitalisme, Lunturnya harga diri bangsa dan Lack of Leadership sudah menjadi hal yag dianggap biasa terjadi di Indonesia. Tanpa disadari, permasalahan itulah yangmenyebabkan kerugian terbesar dan semakin rendahnya mental bangsa Indonesia. Mulai dari kemiskinan yang tidak henti, pendidikan rendah, sumber daya manusia lemah, sampai teknologi yang selalu ketinggalan dengan negra-negara maju seperti Jepang, Amerika, dan Belanda.Bahkan kondisi alam Indonesia pun sudah tidak mendukung atau bersahabat dengan negara kita. Bencana alam terjadi di man-mana. Masih banyak sekali permasalahan bangsa kita, mulai dari aspek hukum, keadilan, sisem pemerintahan, dan politik.
Sangat disayangkan, jika dalam kondisi bangsa kita saat ini peran mahasiswa semakin lemah. Jiwa kritis mahasiswa semakin luntur akibat termakan oleh penggunaan teknologi yang semakin canggih. Padahal kecanggihan teknologi yang semakin tinggi tersebut, harusnya menadi inspirasi mahasiswa Indonesia untuk menciptakan karya dan inovasi besar untuk peningkatan teknologi bangsa. Akan tetapi, kenyataan yang ada, seagian besar adalah sebaliknya. Para pemuda semakin terlena akan teknologi canggih yang ditawarkan negara-negara maju untuk menurunkan mental pemuda Indonesia. Dari situlah bangsa Indonesia mulai dicap dengan baangsa yang konsumtif. Hal inilah yang akan semakin dimanfaatkan negaranegara didaya terhadap bangsa kita.
Oleh karena itu, saat ini diperlukan Revitalisasi mahasiswa sebagai solusi permasalahan bangsa dan perubahan. Karena memang pada dasarnya peran mahasiswa adalah sebagai agen perubahan (agent of change). Sumber daya manusia terbesar dalam perubahan berada di tangan mahasiswa, karena dari pemikiran mahasiswa yang selalu inovatif, penuh akan ide, dan tidak mudah berhenti sebelum mencapai titik optimum. Selain itu, dalam setiap langkah mahasiswa akan didasari dengan ketulusan dan keikhlasan untuk rakyat kecil utamanya.
Peran selanjutnya, yaitu sebagai social control yang mana peran ini merupakan fungsi kontrol terhadap pemerintah yang sangat perl diawasi terus menerus. Sifat mahasiswa yang didasari idealisme tinggi akan menjadi kekuatan besar dalam mengawasi jalannya pemerintahan yang sudah tidak sesuai dengan kepentingan rakyat. Peran ketiga yaitu sebagai Iron Stock. Di sini mahasiswa sangat berperan besar dalam menyediakan sumber-sumber daya manusia dengan ideaisme yang tinggi dalam proses perubahan bangsa.Pemuda Indonesia harus dipersiapkan dengan baik untuk menjadi penerus pemerintahan. Mulai dari kejujuran, Idealisme tinggi, tulus dan ikhlas dalam membawa bangsa.
Dalam aplikasinya, mahasiswa harus memiliki langkah strategis untuk menciptakan perubahan tersebut. Berdasarkan kondisi kampus sudah dipersiapkan dalam bidang kajian yang berbeda-beda dapat diklasifikasikan meliputi: keteknologian, sosial budaya, hukum dan plitik, serta perekonomian.
Mulai dari keteknologian, mahasiswa teknik harus mengambil peran sebagai pioner dalam pengembangan teknologi bangsa. Misalkan dalam tata ruang kota, mahasiswa dapat menjadi pioner pengembangan kota tropis dana dapat mengembangkan pola arsitektur yang bersifat tradidioanal. Selain itu, kajian dalam bidang keteknologian ini memiliki peran yang luas, baik dalam teknologi bangsa, maupun untuk menganalisis permasalahan yang terdapat di negara kita, seperti ROB, kemacetan, energi listrik, dan lain-lain.
Dalam bidang ekonomi, mahasiswa tentunya harus mampu menganalisa sistem ekonomi yang ideal untuk bangsa kita. Salah satunya adalah sistem ekonomi syariah. Selanjutnya dalam bidang hukum dan politik, mahasiswa harusnya memiliki idealisme tinggi untuk menciptakan sistem hukum yang baik dalam pemerintahan di Indonesia. Semua bidang kajian itu ternyata dapat disatu padukan untuk menganalisis permasalahan bangsa dilihat dalam berbagai sudut pandang. Mulai dari pendidikan, ekonomi, keteknologian, serta pemerintahan. Itulah yag merupakan tonggak yang dapat dilakukan sebagai langkah strategis dalam revitalisasi mahasiswa sebagai solusi permasalahan bangsa Indonesia.